Aythaya: Tradisi dan Harapan Bangsa Myanmar jadi Satu
9 Apr 2025
Inspiration
Share Article

Aythaya bukan sekadar sebuah desa di dekat Taunggyi, Negara Bagian Shan. Ia adalah tanah kelahiran kebun anggur pertama di Myanmar. Di tempat yang tenang dan sejuk ini, lahirlah cikal bakal budaya wine lokal yang kini mulai berkembang pesat. Terletak hanya 30 menit dari Danau Inle yang legendaris, kebun anggur Aythaya tumbuh di antara perbukitan yang subur dengan iklim dan tanah yang sempurna untuk menghasilkan anggur berkualitas. Lebih dari dua dekade, Aythaya tidak hanya memproduksi wine, tetapi juga membangun identitas sebagai pionir dan bagian tak terpisahkan dari kebanggaan Myanmar.

Artikel ini dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Myanmar yang terdampak oleh gempa bumi baru-baru ini. Semoga kisah ini membawa harapan dan semangat baru di tengah masa sulit.
Mengapa penting bagi Aythaya?
Seiring waktu, dunia visual dan cara orang berinteraksi dengan merek terus berkembang. Aythaya, sebagai merek yang membawa warisan besar, menyadari perlunya memperbarui identitas agar tetap relevan dan bisa menjangkau generasi baru tanpa kehilangan akar budayanya. Identitas Aythaya tidak hanya mencerminkan kualitas produk, tetapi juga kedekatannya dengan masyarakat Myanmar. Rebranding ini penting sebagai jembatan antara nilai-nilai tradisional dengan ekspresi visual yang lebih segar dan modern.

Tujuan Rebranding
Tujuan dari proyek rebranding ini adalah menghadirkan Aythaya sebagai merek yang lebih dekat, akrab, dan relevan tanpa kehilangan jati dirinya. Kami ingin Aythaya tetap menjadi simbol kebanggaan Myanmar, tetapi juga dapat diterima oleh pasar yang lebih luas, termasuk kalangan muda dan konsumen baru yang mungkin belum akrab dengan wine. Visi ini kami tuangkan dalam sebuah narasi utama: "Aythaya adalah bagian dari perjalanan Myanmar."

Untuk itu, kami membangun fondasi brand dengan tiga nilai utama:
Enhance: Aythaya memperkaya setiap momen, menjadikan aktivitas sehari-hari lebih bermakna.
Connect: Aythaya menjadi penghubung antar orang dan budaya, mempererat hubungan sosial.
Love: Aythaya adalah ungkapan cinta terhadap tradisi, keluarga, dan kebersamaan.
Kerjasama dengan Mutualist
Proses rebranding Aythaya kami mulai dengan eksplorasi mendalam terhadap budaya visual Myanmar. Kami memilih burung merak sebagai elemen utama identitas visual karena dalam budaya Myanmar, merak adalah simbol keanggunan, martabat, dan harapan. Motif ini tidak hanya menjadi bagian dari logo, tapi juga tampil menonjol di label wine sebagai karya seni utama.

Kami juga melakukan banyak iterasi desain—dari komposisi label, pilihan warna, hingga gaya ilustrasi—untuk menemukan keseimbangan antara nilai tradisional dan tampilan kontemporer. Tipografi kursif khas tetap dipertahankan, namun diberi sentuhan baru agar terasa lebih bersih dan modern. Kami bereksperimen dengan tekstur, finishing, dan layout untuk menciptakan label yang tak hanya menarik secara visual, tapi juga menyentuh secara emosional.

Setiap elemen branding—mulai dari logo, palet warna, pola, ikonografi, hingga ilustrasi—dirancang dengan hati-hati agar mampu menyampaikan cerita dan makna yang kuat tentang siapa Aythaya dan apa yang ia perjuangkan.

Hasil yang Dicapai
Hasil dari proses ini adalah identitas baru Aythaya yang tetap setia pada akarnya, namun tampil lebih segar, relevan, dan penuh karakter. Logo baru tetap mempertahankan siluet burung merak dan tipografi yang familiar, namun kini tampil lebih modern dan mudah dikenali. Label wine Aythaya menjadi lebih ekspresif, menjadi medium untuk menceritakan nilai dan cerita yang melekat di setiap botol.



Melalui rebranding ini, Aythaya kini siap melangkah lebih jauh—menyapa konsumen baru, memperkuat koneksi dengan yang lama, dan terus menjadi bagian dari perjalanan budaya Myanmar. Ini bukan sekadar perubahan visual, tapi pernyataan bahwa warisan bisa tumbuh, hidup, dan tetap bermakna di setiap zaman.
Lihat Selengkapnya - Project Aythaya Vineyard Estate
Get your brand stand-out from the rest
Work with Mutualist
Consult now