ARTICLE POSTED ON Sep 21, 2023 at 21:30 PM by EZEKIEL PETROVA
Rebranding adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengubah atau memperbaharui sebuah brand yang ada menjadi lebih baik lagi namun tidak mengabaikan tujuan perusahaan. Rebranding berasal dari kata re : kembali/lagi dan branding : menciptakan brand.
Dalam rebranding perusahaan membuat sebuah nama baru, simbol, desain baru dengan tujuan untuk pengembangan dan memberikan warna baru bagi konsumen,investor dan kompetitor. Biasanya dalam rebranding melibatkan perubahan logo, nama, gambar, strategi pemasaran dan tema iklan.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan rebranding. Alasan pertama adalah adanya peluncuran produk baru yang memerlukan perubahan identitas atau nama yang berbeda dari sebelumnya. Kedua jika adanya perubahan nama yang dinilai sudah tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan atau merek tersebut memiliki konotasi yang negatif di mata masyarakat. Ketiga, perusahaan melihat target market yang dulu sudah terlalu tua. Perlu disadari banyak perusahaan yang terlambat untuk melakukan ini. Walaupun konsumen lama masih setia namun perusahaan juga perlu untuk memperhatikan potensi pelanggan baru. Tidak perlu untuk merubah target market anda, cukup untuk rebranding saja.
Apakah anda merasa bahwa kompetitor selalu berada di depan anda? Mungkin ini saatnya anda melakukan rebranding. Mungkin saja di awal anda memang salah strategi, maka dari itu diskusi dengan tim sangatlah diperlukan agar anda tidak salah mengambil langkah lagi saat rebranding. Anda juga bisa belajar dari kompetitor dalam membuat strategi pemasaran. Mungkin saja website kompetitor lebih menarik atau postingan di sosial media mereka lebih aktif dan catchy dibandingkan dengan perusahaan anda.
Namun perlu diketahui ada beberapa hal yang perlu dipikirkan sebelum melakukan rebranding. Rebranding memakan waktu yang lama karena mempertimbangkan beberapa faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal, perusahaan harus mempertimbangkan secara matang apakah perubahan ini membawa pengaruh yang besar bagi karyawannya dalam menjalankan tugasnya karena mereka harus memperkenalkan logo baru kepada masyarakat. Dan juga faktor eksternal yaitu masyarakat. Apakah dengan adanya rebranding, masyarakat akan memahami maksud dan tujuan yang dimaksud oleh perusahaan.
Wal-Mart merupakan salah satu department store yang terkenal di Amerika. Namun ternyata Wal-Mart juga pernah melakukan rebranding dengan mengganti tagline mereka. Tagline rupanya menjadi salah satu point penting dalam menentukan sebuah merek. Pada tahun 2007 Wal-Mart mengganti tagline mereka dari yang sebelumnya “Always Low Prices” menjadi “Save Money, Live Better”. Tentu saja bukan hanya tagline yang berganti, namun perubahan di seluruh aspek bisnis Wal-Mart. Salah satu contohnya adalah in store experience, mulai dari desain interior hingga konsep displaynya. Ternyata perubahan tagline tersebut menghasilkan hasil yang positif dengan dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar dilihat dari sisi pemasukan menurut Forbes Global 2000 pada tahun 2010.
Persaingan usaha di kategori restoran cepat saji semakin ketat saban tahunnya. Pemain-pemain baru, baik lokal maupun asing, mulai menjamur. Di sisi lain, permintaan konsumen akan produk dan servis terus dinamis. Hal itulah yang membuat restoran cepat saji Hoka-Hoka Bento memutuskan melakukan rebranding.
Pada tahun 2013 PT Eka Bogainti pemilik jaringan Hoka-Hoka Bento melakukan rebranding. Mereka mempersingkat nama Hoka-Hoka Bento menjadi Hokben berdasarkan hasil survei konsumen yang lebih sering menyebut nama HokBen. Tentu saja hal ini dilandasi oleh kesadaran J. Paulus Arifin sebagai Operation Director HokBen yang menilai bahwa HokBen harus membangun hubungan dengan konsumen milenial, jika tidak, milenial tidak menganggap HokBen sebagai mereknya. Rebranding yang dilakukan HokBen masih akan terus berlanjut, sebab baru 30% dari total 147 gerai yang sudah di tata ulang khususnya dalam hal interior.
Tentu saja dalam melakukan rebranding banyak hal yang harus disiapkan dimulai dari sosialisasi internal dan eksternal. Selain itu perlu juga direncanakan dengan matang rebranding seperti apa yang diperlukan oleh perusahaan anda, jangan sampai anda salah memilih langkah dalam melakukan rebranding. Dan kami, Mutualist Creatives siap untuk membantu usaha anda dalam melakukan rebranding dan tentu saja dengan kualitas yang sangat baik. Team kami pun akan selalu siap untuk mendengar dan memberikan saran untuk pengembangan perusahaan anda. Lalu tunggu apa lagi? Jangan ragu untuk hubungi Mutualist Creatives.
ARTICLE POSTED ON Sep 21, 2023 at 21:30 PM by EZEKIEL PETROVA
Rebranding adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengubah atau memperbaharui sebuah brand yang ada menjadi lebih baik lagi namun tidak mengabaikan tujuan perusahaan. Rebranding berasal dari kata re : kembali/lagi dan branding : menciptakan brand.
Dalam rebranding perusahaan membuat sebuah nama baru, simbol, desain baru dengan tujuan untuk pengembangan dan memberikan warna baru bagi konsumen,investor dan kompetitor. Biasanya dalam rebranding melibatkan perubahan logo, nama, gambar, strategi pemasaran dan tema iklan.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan rebranding. Alasan pertama adalah adanya peluncuran produk baru yang memerlukan perubahan identitas atau nama yang berbeda dari sebelumnya. Kedua jika adanya perubahan nama yang dinilai sudah tidak sesuai dengan visi dan misi perusahaan atau merek tersebut memiliki konotasi yang negatif di mata masyarakat. Ketiga, perusahaan melihat target market yang dulu sudah terlalu tua. Perlu disadari banyak perusahaan yang terlambat untuk melakukan ini. Walaupun konsumen lama masih setia namun perusahaan juga perlu untuk memperhatikan potensi pelanggan baru. Tidak perlu untuk merubah target market anda, cukup untuk rebranding saja.
Apakah anda merasa bahwa kompetitor selalu berada di depan anda? Mungkin ini saatnya anda melakukan rebranding. Mungkin saja di awal anda memang salah strategi, maka dari itu diskusi dengan tim sangatlah diperlukan agar anda tidak salah mengambil langkah lagi saat rebranding. Anda juga bisa belajar dari kompetitor dalam membuat strategi pemasaran. Mungkin saja website kompetitor lebih menarik atau postingan di sosial media mereka lebih aktif dan catchy dibandingkan dengan perusahaan anda.
Namun perlu diketahui ada beberapa hal yang perlu dipikirkan sebelum melakukan rebranding. Rebranding memakan waktu yang lama karena mempertimbangkan beberapa faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal, perusahaan harus mempertimbangkan secara matang apakah perubahan ini membawa pengaruh yang besar bagi karyawannya dalam menjalankan tugasnya karena mereka harus memperkenalkan logo baru kepada masyarakat. Dan juga faktor eksternal yaitu masyarakat. Apakah dengan adanya rebranding, masyarakat akan memahami maksud dan tujuan yang dimaksud oleh perusahaan.
Wal-Mart merupakan salah satu department store yang terkenal di Amerika. Namun ternyata Wal-Mart juga pernah melakukan rebranding dengan mengganti tagline mereka. Tagline rupanya menjadi salah satu point penting dalam menentukan sebuah merek. Pada tahun 2007 Wal-Mart mengganti tagline mereka dari yang sebelumnya “Always Low Prices” menjadi “Save Money, Live Better”. Tentu saja bukan hanya tagline yang berganti, namun perubahan di seluruh aspek bisnis Wal-Mart. Salah satu contohnya adalah in store experience, mulai dari desain interior hingga konsep displaynya. Ternyata perubahan tagline tersebut menghasilkan hasil yang positif dengan dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar dilihat dari sisi pemasukan menurut Forbes Global 2000 pada tahun 2010.
Persaingan usaha di kategori restoran cepat saji semakin ketat saban tahunnya. Pemain-pemain baru, baik lokal maupun asing, mulai menjamur. Di sisi lain, permintaan konsumen akan produk dan servis terus dinamis. Hal itulah yang membuat restoran cepat saji Hoka-Hoka Bento memutuskan melakukan rebranding.
Pada tahun 2013 PT Eka Bogainti pemilik jaringan Hoka-Hoka Bento melakukan rebranding. Mereka mempersingkat nama Hoka-Hoka Bento menjadi Hokben berdasarkan hasil survei konsumen yang lebih sering menyebut nama HokBen. Tentu saja hal ini dilandasi oleh kesadaran J. Paulus Arifin sebagai Operation Director HokBen yang menilai bahwa HokBen harus membangun hubungan dengan konsumen milenial, jika tidak, milenial tidak menganggap HokBen sebagai mereknya. Rebranding yang dilakukan HokBen masih akan terus berlanjut, sebab baru 30% dari total 147 gerai yang sudah di tata ulang khususnya dalam hal interior.
Tentu saja dalam melakukan rebranding banyak hal yang harus disiapkan dimulai dari sosialisasi internal dan eksternal. Selain itu perlu juga direncanakan dengan matang rebranding seperti apa yang diperlukan oleh perusahaan anda, jangan sampai anda salah memilih langkah dalam melakukan rebranding. Dan kami, Mutualist Creatives siap untuk membantu usaha anda dalam melakukan rebranding dan tentu saja dengan kualitas yang sangat baik. Team kami pun akan selalu siap untuk mendengar dan memberikan saran untuk pengembangan perusahaan anda. Lalu tunggu apa lagi? Jangan ragu untuk hubungi Mutualist Creatives.